Jumat, 11 Desember 2009

Strategi Islam Sedunia

Bilamana kita melihat secara kritis-objektif sepak terjang Islam dalam percaturan dunia dan ditengah-tengah umat beragama, maka kita dengan mudah dapat menyaksikan 5 strategi Islam yang baku dan terutama yang dimainkan Muslim secara kasat mata.

1. Blaming: Menuduh dan menyalah-nyalahkan.
Dimana-mana orang-orang Muslim yang membunuh, menindas dan menekan tetapi mereka sendiri yang menjerit paling keras dan mengaku sebagai korban dan pihak yang tertindas. Mereka menuduh orang-orang non-Muslim sebagai penganiaya Muslim. Memang Muslim harus menuduh atau menyalahkan pihak lain dulu, supaya mereka yang sebenarnya pihak penyerang (aggressor) bisa berkilah bahwa mereka hanya membela diri (defender). Mereka selalu berkata: “Kami menghormati Yesus, kenapa kalian Kristen menghina Muhammad?”
Simak kata kiasan Arab berikut: “Darabani, wa baka, sabaqani, wa shtaka” artinya “Dia memukulku dan mulai menangis, lalu dia datang padaku dan menuduhku memukulnya!”
Contoh absurd tentang penyerangan 9/11 WTC NY, dikatakan (secara taqiyyah) bahwa itu adalah konspirasi Yahudi tingkat tinggi untuk mendiskreditkan Muslim; buktinya tak ada korban orang Yahudi disitu! Contoh konyol juga diterapkan Indonesia, ketika teroris-teroris Muslim mengebom hotel-hotel dan restoran dan menimbulkan kerusakan dan kematian ratusan jiwa. Tetapi sejumlah Muslim Indonesia, antara lain Abubakar Ba’asyir menuduh bahwa Amerika-lah yang mampu melakukannya, orang Muslim Indonesia tak mampu melakukan pengeboman-pengeboman sehebat dan secanggih begitu!

Tuduhan yang selalu dicoba kearah menyalahkan dan mengkait-kaitkan Israel, dan setan besar Amerika.
Pada masa sekarang ketegangan hubungan antara dunia Muslim dengan Amerika dan Barat selalu disalahkan pada politik Amerika yang menekan Islam dan membela Israel. Apakah benar?
Sejarah menunjukkan ketegangan hubungan itu sudah ada sejak abad ke-18 ketika bajak laut Barbar Islam men-teror Mediterania Barat, membajak kapal-kapal dagang Eropa dan Amerika, serta membunuh, menawan, memperbudak dan meminta tebusan dari warga negara Amerika hanya karena mereka kafir. Pada saat itu politik luar negeri Amerika adalah isolationist (menutup diri atau praktis tidak berhubungan dengan negara lain) dan si babi hitam negara Israel belum ada (Israel baru merdeka tahun 1948).(Diambil dari: An Open Letter to President Barrack Hussein Obama, June 15th 2009, by Brigitte Gabriel).

2. Demanding-- Menuntut.
Setelah melakukan rekayasa pengacauan, kekerasan dan penindasan yang berpuncak pada pengeboman, orang-orang Muslim memposisikan dirinya sebagai pihak yang dilecehkan dan yang tertindas, lalu mereka mulai menuntut. Muslim Spanyol, setelah mereka meledakkan kereta api dengan banyak korban, mereka menuntut bermacam-macam hal atas nama keadilan. Bahkan mereka meminta katedral Cordoba agar dijadikan mesjid. Pemerintah Spanyol kewalahan dan mengabulkan sebagian dari tuntutan mereka bahkan bebe-rapa tokoh pemerintah Spanyol mendukung keinginan mereka untuk menjadikan katedral tersebut menjadi mesjid.
Diberi betis hendak paha. Mendapatkan paha dan sebagian tuntutan-tuntutan mereka dikabulkan oleh pemerintah Spanyol dengan harapan menenangkan mereka, namun mereka tak akan berhenti menuntut. Itu sebabnya Islam dewasa ini mulai dijuluki “the most intolerant religion in the world”. Islam hanya menuntut, tidak memberi! Bahkan sebutan kata “Allah” saja dituntut oleh Islam Malaysia sebagai hak exsklusif orang Muslim!

3. Lying – Menipu Daya (taqiyah).
Doktrin Islam yang berbahaya adalah taqiyah, dimana Muslim dalam keadaan terpaksa diizinkan (halal) untuk berbohong dan menipu, kita telah membicarakan ini didepan. Salah satu contoh taktik yang dipakai Muslim yang ahli taqiyah adalah agar orang meremehkan penerobosan dan ancaman Islam (yang sebenarnya berbahaya dan nyata), agar dianggap remeh sehingga tidak waspada. Dikatakan bahwa syariah Islam tidak ditujukan kepada non-Muslim, tetapi kewajiban untuk ber-syariah hanyalah untuk golongan Islam. Kristen atau Hindu silahkan beribadah bebas menurut kepercayaan mereka. Tetapi faktanya belum menjadi negara syariah saja sudah terjadi penganiayaan terhadap non-Muslim, pembakaran-pembakaran gereja, pembunuhan orang-orang Kristen, sulitnya untuk minta izin gereja; apalagi kalau sudah menjadi negara syariah. Dengan contoh gamblang seperti di Afghanistan, Sudan, Pakistan dll.

Jika seorang Muslim tersenyum kepadamu dan memberitahu kamu betapa dia sangat mencintai negaramu (atau dirimu) dan betapa inginnya dia menjadi temanmu (atau suamimu), ingatlah hadits berikut ini. Sesungguhnya kami tersenyum pada beberapa orang, sementara hati kami mengutuk orang-orang yang sama itu.

Dimana-mana Islam sekarang sedang giat-giat mencari-cari akar sejarah – sekalipun fiktif -- yang dapat digunakan untuk memberi citra Islam yang menguntungkan. Hal ini tidak mengherankan karena Al-Quran dan Hadits telah mengajari hal tersebut, misalnya dicari alur sejarah dimana Ibrahim dikatakan pernah berkunjung dari Palestina ke Mekah bersama Ismail, bahkan sedikitnya sampai 3 x kunjungan Ibrahim kesana. Tetapi mustahil Mekah dapat mempunyai rute jalan Kanaan -- Mekah pada jaman yang begitu purba (2000 SM), tetapi menghilang tanpa jejaknya samasekali dan baru muncul tanda-tanda eksistensi Mekah pada abad ke-5 Masehi! Itu hanya ada pada fiksi “taqiyyah”.

Dikisahkan juga bahwa tentang kejayaan Islam dimasa lampau dimana kedokteran Islam mendapat penemuan-penemuan yang tidak kalah dari Barat. Padahal kedokteran Islam baru muncul setelah Aaron, seorang biarawan Kristen yang tinggal di Alexandria menterjemahkan karya dokter Yunani yang terkenal Galen kedalam bahasa Syriac yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Arab tahun 685, selanjutnya menjadi sumber ilmu kedokteran bagi Avicenna (Ibnu Sinna) dan Averroes (Ibnu Rushd). Bagaimanapun Allah SWT adalah seperti apa yang diakuiNya sendiri dalam Qs 3:54: “Khairul Makiriin” (Penipu Daya Agung).

4. Terrorizing – Menteror, meletakkan Rasa Takut
Melakukan terror dengan teriakan-teriakan protes, pembakaran-pembakaran, penjarahan, penganiayaan, pembunuhan, pengeboman untuk menimbulkan rasa panik dan ketakutan dan menggentarkan kepada masyarakat musuh-musuh Allah agar jangan berani melecehi atau menentang Islam dan Muhammad. Ini sesuai dengan ucapan Allah dan nabi Muhammad. Allah berkata: “.. Dan Dia (Allah) memasukkan rasa takut (teror) kedalam hati mereka” (Qs33:26), sementara Muhammad saw mengatakan: “Aku telah dimenangkan karena terror.” (Bukhari, 4.52.220). Dan Islam adalah satu-satunya agama dunia yang merestui terror dengan ber-taqiyyah, demi pembenarannya.
Setelah terjadi kekacauan karena terror dimana-mana, saatnya tiba untuk menekan dan menggulingkan tatanan lama dan menggantikan dengan pemerintahan yang berdasarkan syariah Islam.

5. Dominating -- Dominasi.
Slogan Islamist yang terkenal dan berhasil adalah:
“By their democratic law, we will invade them.
By our religious laws, we shall dominate them.”
Dan strategi ini dijalankan secara luas disegala bidang yang kita sudah merasakannya sehari-hari. Misalnya dalam bidang media, pendidikan, parlemen-parlemen lokal, pembangunan mesjid-mesjid/ Islamic Center dll.

Demografi Migrasi.
Migrasi besar-besaran orang-orang Muslim ke Amerika Serikat, Australia, Eropa, Asia dll. Disana dibuka kantong-kantong Muslim, yang akan diperbesar kelak dengan bantuan “Islamic Real Estate Financing” yang disponsori tangan-tangan tak tampak (the invincible hands) dari Petro dollar.
Kantong pemukiman kecil dijadikan gettho yang tidak nyaman untuk masyarakat “bule” sehingga mereka yang ada disekelilingnya mau pindah dengan menjual property-nya. Harga jatuh, tak ada yang membeli sehingga akhirnya harus rela dijual kepada Muslim migrant dengan harga banting. Ini memperluas kantong pemukiman Muslim at low cost.
.
Demografi Biologis Muslim.
Setelah diterima dan tinggal di tempat negara-negara yang mau menampung mereka, lalu mereka memanggil anggota keluarga lain dari negara asalnya, dan juga melakukan kawin-mawin, menuruni banyak anak. Sehingga dari satu lelaki Muslim selama rentang hidupnya bisa berkembang mencapai keturunan total sebanyak 50 orang, dari isteri-isteri plus anak - cucunya.

Berdasarkan penelitian, untuk mempertahankan kelangsungan budaya suatu bangsa diperlukan Fertility Rate (FR) penduduknya pada kisaran 2.11%. FR dari 31 negara Eropa Barat hanya 1.3%, sedangkan pertumbuhan penduduk Muslim di Eropa Barat sangatlah tinggi, ini menimbulkan kekuatiran dari banyak kalangan.
Perancis, tahun 2009 ini FR hanya 1.8, kaum mudanya (usia 20 tahun kebawah) 30% adalah Muslim. Dan akan berkembang menjadi 45% pada tahun 2027, dimana pada saat itu penduduk Muslim mencapai 20%. Diprediksikan dalam waktu 39 tahun yang akan datang, Perancis akan menjadi Republik Islam.
Inggris, selama 30 tahun penduduk Muslim berkembang dari 82.000 menjadi 2,5 juta jiwa, berarti pertumbuhannya 30 kali lipat selama 30 tahun.
Belanda, saat ini 50% bayi yang lahir adalah bayi Muslim. Dalam waktu 15 tahun mendatang, 50% dari total populasi Belanda adalah Muslim.
Rusia, penduduknya 23 juta adalah Muslim, dalam waktu beberapa tahun mendatang akan mengisi 40% tentara Rusia.
Jerman, akan menjadi negara Muslim menjelang tahun 2050.

Muammar al-Gadhafi berkata:
“Terdapat tanda-tanda bahwa Allah akan mengaruniakan kemenangan kepada Islam di Eropa, tanpa pedang, tanpa senjata dan tanpa penaklukkan. Kami tidak membutuhkan teroris, tak butuh pembom bunuh diri. Jumlah penduduk Muslim 50 juta lebih saat ini (di Eropa) akan menjadikan Eropa benua Muslim dalam beberapa dekade.” Ya, kini Muslim di Eropa ada 52 juta jiwa, dan dalam waktu 20 tahun akan mendominasi menjadi 104 juta!

Petro dollar.
Menawarkan orang-orang non-Muslim Afrika pindah agama menjadi Islam dengan imbalan US$ 500-1000 per orang. Bebas biaya kuliah di universitas-universitas Irak untuk mahasiswa Kristen atau Yahudi asal mau pindah agama menjadi Islam. Mereka mulai summer 2010, akan mendirikan Universitas Islam pertama di USA, dinegara bagian Calfornia, dengan nama Zaytuna College. Ini adalah langkah strategis yang besar dengan dampak-dampak yang luas, sementara tidak satupun Universitas Kristen dapat berdiri di Arabia. Ditempat yang remote, mereka juga menawarkan sejumlah uang atau makanan kepada penduduk asli, seperti suku dayak di Sabah, Malaysia, dan suku-suku minoritas di Yunan dan Ningsia, China supaya memeluk Islam.

Menguasai perumahan-perumahan.
Menguasai perumahan-perumahan dan membentuk perkampungan Muslim yang homogen dan tertutup.
Malmö kota nomor 3 terbesar di Swedia sekarang dikuasai gang Muslim.
Di Nordgardsskolen Aarhus Denmark ada sekolah yang pertama kali muridnya 100% Muslim.
Membentuk komunitas tersendiri, tertutup saling tolong menolong dan menghindari asimilasi kontak dengan non-Muslim. Mendapatkan dana dari Arab Saudi untuk mendirikan mesjid, madrasah dll. Mendatangkan imam-imam dari Arab untuk berkhotbah di mesjid-mesjid. Secara bertahap membersihkan daerahnya dari non-Muslim, berbusana Muslim, memaksa untuk mengganti nama-nama daerah, jalan dsb yang berbau kafir.
Imam-imam selalu mengatakan hukum Islam lebih superior dari hukum negara manapun.

Tiga tahapan jihad

Tidak ada keraguan bahwa Muhammad jago dalam ilmu perang dan gemar berperang. Dia bukan saja membungkusnya dengan baik dan diberi nama jihad, tetapi juga mencontohkan strategi tahapan perang dalam jihad. Strategi tahapan tersebut dipakai terus sampai sekarang, dalam pelbagai versi dan modifikasi yang canggih.

1. Dalam Tahap awal atau lemah.
- Sebagai minoritas yang lemah boleh bekerja sama
dengan orang-orang kafir.
-Tidak bicara soal jihad, melainkan menyayangi kehidupan, “membunuh seorang manusia...ibaratnya sama seperti membunuh manusia seluruhnya” (Qs 5:32).
- Toleransi tinggi dalam beragama: “Agamamu agamamu,agamaku agamaku” Tidak ada paksaan masuk Islam.(Qs 2:256).

2. Tahap persiapan atau transisi.
Setelah segala sesuatunya dipersiapkan, jaringan-jaringan mulai terbentuk, maka genderang perang mulai ditabuh. Tuduhan, tuntutan, dan konspirasi pun digulirkan.
“Jangan mengira orang-orang kafir itu akan bisa lolos.” (Qs 8:59).

3. Tahap perang jihad.
“Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, bunuhlah ..” (Qs 9:5)
Pembantaian-pembantaian, bom-bom diledakkan untuk membuat mereka ketakutan sampai mereka dikalahkan dan dipaksa masuk Islam.

Contoh-contoh:

1. Libanon.
Tahap 1 :
Libanon negara surga pariwisata yang indah, rakyat hidup dalam damai, penduduknya mayoritas beragama Kristen sedangkan Islam minoritas.Orang-orang Islam tidak ada bicara jihad.

Tahap 2.
Karena kebaikan rakyat Libanon mereka menerima banyak pengungsi-pengungsi Arab yang melarikan diri dari pertempuran dengan pihak Israel.
Mereka mendapat bantuan dari negara Islamik (Iran dan Libia).
- Grup Shiah: Hezbollah dipimpin Sheikh Hasan Nasrallah.
- Grup Amal: Dibawah pimpinan Nabih Beri.
Genderang perang mulai ditabuh.

Tahap 3.
Perang sipil berkobar selama 21 tahun, tidak ada yang menang, negeri yang cantik itu menjadi porak poranda. Karena tidak ada yang menang maka situasi menjadi kacau dan tak menentu hingga saat ini.

2. Indonesia.
Tahap 1.
Zamrud khatulistiwa yang pernah permai dengan penduduk yang bergotong royong dan penuh senyuman, kini telah tiada. Agama makin dipakai untuk meracuni keramahan hati anak bangsa. Perjuangan mula-mula pada masa menapak kemerdekaan, mereka hendak mendirikan negara Islam berdasarkan hukum syariah (NII), namun tidak berhasil. Bung Karno, Maramis, Prof. Moh.Yamin dll memproklamirkan Pancasila sebagai dasar negara untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai suku dan agama. Perjuangan orang-orang Islam radikal untuk memasukkan Piagam Jakarta dan merubah UUD 45 mengalami set-back.

Tahap 2.
Mereka mulai mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menumbangkan pemerintahan yang dipimpin oleh bung Karno.

Tahap 3.
Perang jihad dilaksanakan. DI, TII dibawah Imam Kartosuwiryo, Kahar Muzakar melakukan pemberontakan, oleh bung Karno mereka ditumpas oleh ABRI dibawah pimpinan Jendral Ahmad Yani dan rakyat.

Mereka dikalahkan dan keadaan berubah kembali ke:
Tahap 1 A.
Dengan adanya Nasakom, orang-orang Muslim radikal bersatu dengan non-Muslim (Kristen, Hindu dll) untuk menghancurkan PKI hingga tersingkir.

Tahap 2 A.
Mereka mulai bersiap-siap, jalur hukum dipakai untuk menguasai politik negara Indonesia. Satu propinsi yaitu Aceh telah menganut hukum syariah, kabupaten-kabupaten lain mulai di-syariahkan. Sudah lebih dari 53 kabupaten disyariahkan seperti Tasikmalaya, Banten, Bantul Yogya, kabupaten-kabupaten di Kalimantan, Sulawesi, Sumatra Barat dll.
Jalur pemerintahan DPR dan MPR dan sebagian Angkatan Bersenjata mulai dikuasai. Sementara itu dana-dana dari Timur Tengah mulai mengalir masuk ke Indonesia untuk membantu gerakan-gerakan jihad.
Walaupun Indonesia disebut negara dengan Muslim terbesar sedunia, tetapi pemerintahannya masih menggunakan hukum-hukum buatan manusia dan sekuler, maka sistim pemerintahan yang seperti ini harus diganti dengan pemerintahan yang religius berdasar hukum Allah.

3. Modifkasi Islamisme
Akhir-akhir ini terdapat tanda tanda nyata bahwa penggunaan kekerasan sebagai puncak perjuangan Islam mulai diragukan efektifitasnya oleh para jihadis modern. Mereka juga merujuk kepada penaklukan kota Mekah yang terjadi tanpa usah pertumpahan darah, melainkan cukup dengan dominasi “opini publik” yang disiapkan untuk memenangkan Islam secara final. Strategi yang bekerja lewat sistim mulai dianggap lebih baik kinerjanya ketimbang jihad Islamik yang brutal. Itu sebabnya pemimpin seperti Recep Tayyip Erdogan (PM Turki) dan Tariq Ramadan misalnya mulai meninggalkan taktik tradisionil yang totalitarian dan mencanangkan “non-terrorist violence” untuk pencapaian negara Sharia. Turki yang tadinya adalah resmi negara sekuler, kini pelan-pelan menggeser kearah Islamic yang makin hari makin kaffah pemberlakuan Shariah-nya. RT Erdogan berkata, “You cannot be both secular and a Muslim! You will either be a Muslim, or secular”...Dia telah memberlakukan jihad baru dengan apa yang oleh Robert Spencer disebut “the stealth Jihad” (jihad yang tak tampak) untuk menginfiltrasi komunitas dan mensubversi negara musuh dari dalam dengan meng-islamisasi-kannya kedalam praktek-praktek keagamaan, pemutihan ajaran Islam disekolah-sekolah, legislasi, kultural, dan segala bidang strategis secara tak tampak.

Bahkan Sayyid Imam al-Sharif, pemikir Mesir dari Al-Qaeda (yang pernah dituduh membantu pembunuhan Anwar Sadat, dan ia juga penulis buku2 jihad-keras yang ditujukan ke Barat), kini mulai mengaktualisasikan strategy infiltrasi terhadap negara dan mempengaruhi masyarakat. Ia mulai mengritik penggunaan kekerasan terhadap Muslim maupun non-Muslim yang dilakukan oleh bin Laden dan Zawahiri, “Apa bagusnya bila hal itu hanya memusnahkan satu gedung dari musuhmu, dan dibalas dengan pemusnahan mereka atas sebuah negaramu? Dan apa bagusnya bila kamu hanya membunuh satu orang dari mereka, dan mereka bunuh seribu dari orang-orang kalian?”
Setelah sukses Islam dalam Pemilu di Aljazair, Bangladesh, Turki, Irak, dan diramalkan menyusul negara-negara lain yang mulai bekerja atas dasar potensi Islamisme yang lebih lunak seperti Aljazair, Mesir, Syria dan Kuwait, maka Islam sangat mungkin menjadi ancaman yang jauh lebih besar ketimbang pembunuhan dan pemboman.

Lain lagi di Indonesia, penyembelihan pada orang-orang non-Muslim, dan teror-teror bom masih menjadi acuan, dan itu barulah permulaan saja untuk menggentarkan dan memberi efek ketakutan kepada rakyat maupun pemerintah. Hal-hal yang lebih dahsyat akan berlangsung terus sampai pemerintahan menggantikan azaz Pancasila yang dianggap sebagai batu sandungan. Bila Indonesia telah dikuasai maka Singapura, Filipina, Thailand merupakan target yang lebih mudah.

Pencarian calon teroris dan cuci otak dilakukan melalui pondok-pondok pesantren yang jumlahnya lebih dari 5000 di Indonesia. Ini sangat berhasil melahirkan teroris-teroris muda usia yang disebut sebagai calon-calon pengantin yang siap disandingkan dengan para bidadari, dan segera menikmati kenikmatan seksual surgawi. Kegairahan ini bertambah, karena sejumlah teroris yang mati ternyata dielu-elukan dan disambut bak seorang pahlawan.
Sayang perilaku mereka yang menodai Islam (?) tidak diperangi dengan “jihad sejati”, kecuali kritikan/ kutukan basa-basi dibibir. Seorang profesor psikologi terkenal malah memuji hidup mereka lebih saleh dari rata-rata penentangnya! Akibatnya, rasionalitas mereka yang membunuh atas nama Allah SWT dan perintah kitab suci Al Qur’an tetap mendapat tempat terhormat dibumi Indonesia.

Menurut Surat Centhini (1814) gambaran tentang Indonesia adalah negara dengan banyak gunung, lembah ngarai, sungai-sungai dan hamparan sawah yang luas, pemandangan yang sangat indah, tata tentrem kertoraharjo, penduduknya sangat ramah tamah. Tetapi kini situasi itu telah berubah seiring dengan berkembangnya banyak mesjid dan pondok-pondok pesantren di desa-desa dengan misi khusus. Beberapa desa (tidak seluruhnya) penduduknya sangar-sangar dan keramah-tamahan itu sirna. (Kompas 23-8-2009).
Masuk akal para ahli memperkirakan Indonesia akan menjadi salah satu sumber teroris terbesar didunia.

Laskar Jihad di Indonesia.
Laskar inilah yang menyerbu Ambon sehingga rusuh, porak poranda dengan korban ribuan jiwa tewas pada tahun 1999.









Mesjid & Pondok pesantren
Sejak zaman Muhammad mesjid telah dipakai untuk pelbagai kepentingan yang melebihi maksud aslinya sebagai mimbar tempat beribadah. Kini mesjid menjadi tempat untuk:
- Pusat penyembahan/ibadah.
- Pemerintahan dan pengadilan.
- Mengatur strategi perang dan mengumumkan perang.
- Menyimpan senjata dan persembunyian.
Sepanjang sejarah Islam, gerakan-gerakan Jihad dan fatwa-fatwa perang keluarnya dari mesjid.

Dilain pihak, pendidikan dan pelatihan Islamik kepada tunas-tunas Muslim masal dilakukan dipondok-pondok pesantren, yaitu:
- Tempat untuk belajar utamanya agama Islam dan bahasa Arab, pelajaran ilmu-ilmu modern hanya sekedarnya tetapi ada juga perkecualian di kota-kota besar.
- Tidak semuanya terakreditasi terutama didaerah-daerah.
- Sangat tertutup, peran guru sangat dominan, kadang-kadang orang tua murid membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menemui anaknya.
- Mendirikan pondok pesantren sangat mudah, asal ada sebidang tanah dan uang yang cukup, jadilah, tidak memerlukan banyak perijinan. Pemerintah juga mengulurkan tangan.
- Sering disalah gunakan untuk mengajarkan radikalisme yang menjurus ke terorisme tanpa ada program pengawasan dari pemerintah.

Piagam Medinah.
Piagam Medinah disebut juga sebagai Piagam Nabi ditulis dalam buku Sirat Rasul Allah oleh Ibnu Ishaq, namun karya aslinya tidak bisa dijumpai lagi secara utuh karena musnah. Kemudian diriwayatkan lagi oleh Ibnu Hisyam dengan merujuk kepada karya Ibnu Ishaq.
Tanggal piagam ini tidak disebutkan oleh Ibnu Ishaq, namun pelbagai ahli menyatakan bahwa Piagam perjanjian ini ditanda tangani pada awal periode Medinah sebelum perang Badar (sekitar tahun 623 / 1 H) dan ada yang berpendapat setelah perang Badar (625 / 3 H).

Perjanjian ini dilakukan oleh pihak Islam (Muhajirin dan Ansar) dengan pihak animis dan 3 klan Yahudi Medinah (banu Qainuqa, Nadzir, Quraizah) dalam perjanjian ini Muhammad ditunjuk sebagai penengah (arbiter) bilamana terjadi perselisihan diantara pihak-pihak yang menanda tangani perjanjian.
Mula-mula semua pihak yang menanda tangani piagam Medinah ini disebut satu umat, namun dikemudian hari digeser menjadi dua umat yaitu umat Islam dan kaum Dzimmy yaitu semua non-Muslim yang harus tunduk menyatakan takluk kepada penguasa Islam dengan membayar pajak.

Tetapi segera terjadi kasus pelanggaran terhadap Piagam Medinah yaitu pelecehan seorang perempuan Muslim oleh seorang Yahudi banu Qainuqa, dimana laki-laki Yahudi itu dibunuh oleh seorang Muslim yang kemudian dibalas oleh Yahudi lainnya dengan membunuh Muslim itu.
Sebenarnya dalam perjanjian Medinah ini Muhammad yang ditunjuk sebagai arbiter (penengah) dan cukup berotoritas itu, sangat mudah menyelesaikan persoalan tersebut yang adalah masalah perorangan.

Namun Muhammad bukan bertindak sebagai arbiter, melainkan segera mengambil kesempatan ini dengan membatalkan perjanjian ini dengan tuduhan-tuduhan terhadap banu Qainuqa. Ia yang memang mengincar harta benda mereka, memerintahkan untuk mengepung serta menghancurkan seluruh kaum Yahudi Qainuqa sekalian merampas harta mereka yang menggiurkan itu (karena dalam perang Badar Muslim tidak mendapat barang jarahan yang berarti).

Satu persatu suku, sejak 625-626 mulai dari klan Qainuqa diusir keluar dari Madinah, kemudian disusul klan Natzir dan disusul pada tahun 627 sejumlah 600-800 orang dari klan terakhir Quraiza ditumpas habis oleh Muhammad.

Kekuatan Islam yang semakin jaya melahirkan inspirasi untuk menjadikan piagam Madina ini menjadi model, basis dan legitimasi untuk pelbagai jenis kontrak/ perjanjian yang lebih licik/ opresif antara Muslim dan non-Muslim.
Non-Muslim disebut sebagai kaum Dzimmy yaitu non-Muslim yang ditaklukkan dan hidup dalam negara Islam. Kaum Dzimmy harus mendukung peperangan Islam dengan dirinya dan uangnya, juga diwaktu damai kaum Dzimmy ini harus membayar pajak kepala jizyah. Besarnya jizyah tidak ditetapkan oleh Muhammad sebesar ½ dirham seperti yang didongengkan Muslim, seakan-akan Islam sangat toleran terhadap non-Muslim.

Faktanya perlakuan keji Muslim terhadap Dzimmy diperhitungkan berdasarkan faktor ekonomi dan politik, ada yang berjumlah 12, 14, 48 dirham dikenakan terhadap uang, harta barang, binatang peliharaan, hasil tanaman, apa saja bahkan ada yang dikenai perjanjian untuk menyerahkan 50% dari hasil garapan tanah mereka sendiri, misalnya Yahudi di Khaybar.

Hanya orang mati dibebaskan dari jizyah ini. Dasar pemungutan pajak kepala ini adalah Qs 9:29.
1. Orang harus dibunuh kalau tidak bayar pajak ini.
2. Orang cacat/ buta, sakit sekarat, tua renta, miskin, papa, para rahib dll tanpa kecuali diharuskan membayar pajak.

Penyetoran pajak jizyah harus dilakukan orangnya sendiri, tidak bisa diwakilkan, setiap dzimmy harus membawa resi tanda lunas pajak jizyah sebab sewaktu-waktu diadakan razia/ sweeping.
Ini sebagai hukuman dan penghinaan secara terbuka bagi kaum tertakluk untuk merontokkan reputasi dan harga diri mereka sebagai kaum dzimmy, sekaligus merupakan bukti bahwa Tuhan kaum dzimmy tidak berdaya melawan Allahu Akbar.
Dzimmy juga tidak mempunyai suara dalam pengadilan sebagai saksi, suara mereka adalah suara setan. Jadi dalam pengadilan nasib dzimmy praktis hanya ditentukan oleh kesaksian Muslim.

Penaklukkan Islam terhadap kafir/ non-Muslim merupakan diskriminasi dari Allah sendiri kepada non-Muslim terhadap Muslim, yaitu:
 Umat Islam adalah mahluk yang terbaik yang pernah dilahirkan oleh manusia, sehingga mereka layak mengatur dunia (Qs 3:110).
 Orang-orang kafir hanyalah binatang yang sejahat-jahatnya! Qs 8:55).

Jadi siapa bilang bahwa Piagam Medinah itu teruji sebagai model piagam pemersatu bangsa? Umurnya hanya bertahan 1-2 tahun saja. Yang asli sudah hilang, dan sejak itu semua “Piagam-piagam” sempalan yang mengatas-namakan Piagam Medinah hanyalah merupakan surat perekayasaan sepihak.


TOKOH-TOKOH JIHADIS DALAM SEJARAH

Muhammad.
Sejak pindah ke Medinah, beliau mulai memperkenalkan, memerintahkan dan melaksanakan jihad “perang suci”. Ia menyerukan membunuh musuh-musuhnya pria, wanita maupun anak-anak. Seorang wanita Osama, putri Marwan, bukannya diampuni karena kemuliaan ajaran Islam dan kebesaran nama Nabi Allah, tetapi dibunuh karena puisinya menentang ajaran Muhammad.
Ia seterusnya memimpin 27 penyerangan pribadi, disamping menyerukan jihad dengan mengirim tentaranya 47 kali berperang tanpa dia. Meninggal tahun 632 karena demam yang lama.

Kalifah.
Setelah kematian Muhammad, pemimpin agama Islam berikutnya disebut sebagai Kalifah. Menurut Islam Sunni, seorang kalifah tidak harus ada hubungan keluarga dengan Muhammad tetapi orang yang dianggap cakap dan mampu menjadi pimpinan agama Islam. Tetapi Islam Shiah mengharuskan pemimpin agama Islam adalah orang yang masih ada hubungan darah (keturunan) dengan Muhammad.
Empat kalifah pertama setelah Muhammad adalah Rashidun (khalif yang dituntun dengan benar), yaitu:

1. Abu Bakar.
2. Umar ibn al-Khattab.
3. Uthman ibn Affan.
4. Ali ibn Abu Talib.

Abu Bakar.
Lahir pada tanggal 8 Juni 573 di Mekah dan meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Medinah. Dia merupakan salah satu dari sahabat Muhammad yang apabila meninggal dijamin masuk surga. Pada usia 18 tahun ia mulai berdagang, melakukan perjalanan dengan kafilah ke Yaman, Syria dll. Ini membuat dia menjadi kaya raya. Selanjutnya ia tinggal di Medinah bertetangga dengan Muhammad, usianya hampir sama dengan Muhammad dan men-jalin hubungan persahabatan.

Setelah Muhammad meninggal, Muslim Sunni memilih Abu Bakar sebagai kalifah pertama (kalifah Rashidun yang pertama). Sementara Muslim Shiah lebih memilih Ali bin Abu Talib sebagai kalifah pertama, serta menganggap bahwa Abu Bakar telah mengkudeta jabatan kalifah dari Ali bin Abu Talib.
Pada masa kalifah Abu Bakar, terjadi perang Ridda dimana khalifah menumpas orang-orang yang menentangnya karena dianggap meninggalkan Islam dan tidak mau membayar zakat.

Panglima perang Abu Bakar yang terkenal adalah Khalid ibn al-Walid menaklukkan daerah-daerah yang kaya yaitu Irak, kerajaan Persia, dan Sassanid. Sukses menaklukkan daerah-daerah tersebut, Abu Bakar juga menaklukkan kerajaan Byzantium, Damaskus dan meyerbu pasukan Romawi dalam pertempuran Maraj-al-Debaj, 190 mil dari Damaskus (634 M).

Pada tahun itu, Abu Bakar jatuh sakit, dia menderita demam yang tinggi dan meninggal cepat 2 minggu sesudahnya, setelah memimpin kekhalifahan selama dua tahun.
Sebelum meninggal Abu Bakar telah menunjuk Umar ibn Khatab untuk menjadi penggantinya sebagai kalifah kedua (Rashidun kedua). Abu Bakar juga bertanya kepada Aisha berapa kain kafan yang dipakai Muhammad waktu meninggal, dikatakan oleh Aisha 3 lapis, maka Abu Bakar juga minta dibalut kafan 3 lapis.
Abu Bakar dimakamkan di mesjid Nabawi berdekatan dengan makam Muhammad.

Umar ibn al-Khattab.
Lahir pada tahun 586-590 di Mekah, dia seperti ayahnya diangkat sebagai penengah (arbiter) diantara suku-suku di Mekah. Postur tubuhnya tinggi, tenaganya sangat kuat dan Umar adalah pegulat.
Pada tahun 616 waktu Umar berusia 27 tahun, dia memeluk Islam dan menjadi sahabat Muhammad.

Putri Umar, Hafsah menikah dengan Muhammad pada tahun 625. Umar ikut berperang dengan Muhammad seperti pada perang Badar, Uhud, menentang dan menumpas orang-orang Yahudi Banu Nadir, menyerang Khaybar, perang Hunayn dll.
Setelah Abu Bakar meninggal pada 23 Agustus 634, Umar diangkat menjadi kalifah Rashidun yang kedua.
Pada masa kalifah Umar, Islam berkembang pesat dengan menaklukkan kerajaan Romawi Timur, Syria (634-637), Palestina (635-636), Anatolia Timur (638), Armenia (638 dan 644), Mesir bagian atas (640-641), Mesir bawah (641-642), Afrika Utara (643), kerajaan Sassanid Persia, Irak (636-637), Isfahan dan Tabaristan (642-643), Fars (642), Kerman dan Makran (643-644), Sistan (643-644), Azerbaijan (643), Khurasan (643-644).

Umar-lah yang menjadi arsitek politik, hukum dan pemerintahan sipil masa itu. Ia membagi daerah-daerah kekuasaannya menjadi propinsi-propinsi, misalnya Arab dibagi menjadi dua propinsi, Mekah dan Medinah. Juga Irak dibagi menjadi dua propinsi, Basra dan Kufa dll. Umar disebut juga sebagai Farooq yang besar, dan dia adalah kalifah pertama yang dipanggil sebagai Amir al-Mu’minin (pemim-pin orang-orang beriman).

Selama hidupnya Umar telah berhaji sebanyak 9 kali, menikah 9 kali dan mempunyai 14 anak, 10 laki-laki dan 4 perempuan.

Pada tanggal 3 Nopember 644, ketika Umar sedang memimpin doa pagi, ia diserang oleh Abu Lulu yang menikamkan sebilah belati ke perut Umar dan satu tikaman mengenai pusarnya sehingga berakibat fatal. Massa mengepung Abu Lulu, tetapi ia sempat melukai 12 orang, 9 orang kemudian meninggal. Ketika massa berhasil menangkap Abu Lulu, dia membunuh dirinya dengan pisau yang sama yang dipakai menikam Umar. Tiga hari kemudian, pada tanggal 7 Nopember 644 Umar meninggal dunia karena luka-lukanya. Masa pemerintahan kalifah Umar ± 10 tahun (23-8-634 s/d 7-11-644).

Pembunuhan Umar ini telah direncanakan oleh komplotan orang-orang Persia yang sakit hati karena negaranya diserbu dan ditaklukkan oleh Umar. Segera setelah Umar meninggal orang-orang Persia di Medinah banyak yang ditangkapi dan dibunuh, antara lain Hormuzan, Jafinah dll.
Umar dikuburkan dalam mesjid Nabawi berdekatan dengan makam Muhammad dan Abu Bakar.

Islam Sunni sangat menghormati Umar, sedangkan Islam Shiah menuduh Umar adalah penyebab kematian putri Muhammad Fatima al Zahra, isteri Ali. Dikatakan Fatima yang sedang hamil besar terjepit pintu yang didobrak oleh Umar sehingga keguguran dan tidak lama kemudian meninggal dunia.
Pengganti Umar sebagai kalifah yang dipilih adalah Uthman bin Affan. (Disarikan dari Wikipedia, The Free Encyclopedia).

Uthman ibn Affan.
Lahir pada tahun 579 di Taif, Arabia dari banu Umayya, suku Quraish. Ia adalah salah satu dari sahabat Muhammad, menggantikan Umar sebagai kalifah rashidun yang ketiga, dari tahun 644 sampai 17 Juli 656. Ia juga bergelar Amir al Mu’minin dan gelar yang lain adalah Zun Al-Nurayn.
Uthman berperan besar pada perkembangan awal Islam, ia memerintahkan menyusun kitab suci Al Qur’an seperti sekarang ini. Selama 12 tahun menjabat kalifah, enam tahun pertama dilewatkan dalam damai, tetapi enam tahun berikutnya banyak terjadi pemberontakan.

Uthman mengembangkan agama Islam sampai ke Cina, dia mengutus Sa’d ibn Ali Waqqas sampai ke Chang’an, ibukota dinasti Tang pada tahun 651. Masyarakat Hui menganggap tahun itu adalah tahun resmi masuknya Islam ke Cina. Kaisar Gaozong tidak memeluk Islam tetapi mengizinkan berdirinya mesjid pertama di ibukota kerajaan Tang sebagai penghormatan terhadap Islam. Uthman juga mengirim utusan sampai ke Sri Lanka.

Setelah Umar meninggal banyak daerah-daerah taklukan beron-tak, dan Uthman memerintahkan untuk memadamkan pemberontakan-pemberontakan tersebut.
Uthman adalah seorang pedagang yang sukses dan menjadi kaya raya. Usahanya dalam bidang perdagangan, pertanian, real estate. Ia juga membangun untuk dirinya sebuah istana yang indah di Medinah.

Disamping kaya raya, Uthman terkenal karena murah hati dan banyak menyumbangkan hartanya, antara lain untuk peperangan-peperangan Muhammad, membangun dan memperluas mesjid Nabawi di Medinah. Pada masa Uthman telah dibangun 5000 mesjid diseluruh wilayah, kemakmuran meningkat pesat seiring dengan pesatnya perdagangan, pembangunan jalan, saluran air, pasar dll.
Selama pemerintahan Uthman daerah kekuasaannya dibagi menjadi 12 propinsi, seperti Mesir pada masa Umar dibagi menjadi 2 propinsi, dirubah menjadi satu propinsi. Propinsi-propinsi dibagi menjadi distrik-distrik, ada 100 distrik diseluruh wilayah.

Dalam menunjuk gubernur dan pejabat-pejabat di wilayahnya, Uthman banyak melakukan nepotisme dengan melibatkan keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Pada masa 6 tahun kedua kepemimpinannya banyak terjadi ketidak puasan disebagian dari wilayah. Mereka mulai berontak bahkan mengirim regu pembunuh dari Mesir ke Medinah untuk menghabisi Uthman. Istana Uthman bagian depan dijaga dengan ketat oleh pengikut-pengikutnya, tetapi para pembunuh dari Mesir memanjat dinding belakang yang tidak dijaga. Lalu mereka masuk ke kamar Uthman yang waktu itu sedang membaca Al Qur’an, dan langsung membacok kepala Uthman. Naila isteri Uthman berusaha melindungi Uthman dengan tubuhnya dan menahan bacokan dengan tangannya sehingga jari-jarinya putus. Naila didorong ke samping oleh para pembunuh dan mereka menghujani Uthman dengan bacokan sampai tewas.

Para perusuh memblokade jenazah Uthman, sehingga baru tiga hari kemudian jenazah bisa dikuburkan, itupun tidak di pekuburan Muslim Jannat al Baqi, tetapi terpaksa dikubur di pekuburan Yahudi sebelahnya. Beberapa puluh tahun kemudian, penguasa Umayyad membongkar tembok pekuburan Yahudi dan mencaplok sebagian tanah pekuburan Yahudi supaya makam Uthman dapat masuk dalam area pekuburan Islam.





Selama hidupnya Uthman menikah 8 kali dan memiliki 15 anak. Diantara kedelapan isterinya, dua adalah putri Muhammad yang dinikahinya pada waktu yang berbeda yaitu Ruqayyah bint Muhammad yang melahirkan anak laki-laki bagi Uthman tetapi meninggal pada usia muda. Pada waktu perang Badar Ruqayyah meninggal karena sakit malaria dan cacar. Setelah Ruqayyah meninggal, Uthman menikahi adiknya yaitu Umm Kulthum bint Muhammad tetapi tidak melahirkan anak bagi Uthman.

Muslim Sunni menghormati Uthman dan memberi panggilan kepadanya Zun-Nurayn. Tetapi Muslim Shiah memandang negatif kepada Uthman terutama karena menunjuk pemimpin-pemimpin wilayah kekuasaannya dengan orang-orang dari keluarganya (nepotisme). (Disarikan dari: Wikipedia, The Free Encyclopedia).

Ali ibn Abi Talib.

Lahir pada tanggal 23 Oktober 598 atau 17 Maret 599 di Mekah, ia adalah sepupu dan menantu nabi Muhammad. Ali memerintah sebagai kalifah tahun 656-661. Menurut Muslim Sunni ia adalah kalifah Rashidun ke empat dan yang terakhir, tetapi Muslim Shiah yang sangat menghormati Ali menganggapnya sebagai kalifah yang pertama, penerus Muhammad yang benar dan juga keturunannya adalah anggota Ahl al-Bayt keluarga besar rumah tangga Muhammad. Hal inilah yang mengakibatkan timbulnya perpecahan Muslim menjadi Sunni dan Shiah.

Waktu kakek Muhammad, Abdul Muttalib meninggal, Muhammad dipelihara oleh ayah Ali yaitu Abu Talib. Setelah 3 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah, Ali lahir dalam Ka’bah. Ketika Ali lahir, Muhammad menimang bayi Ali dan memberinya nama Ali, yang artinya manusia agung. Pada waktu Ali berusia 6 tahun, terjadi bencana kelaparan di Mekah, Ali diambil dan dibesarkan oleh Muhammad.

Pada tahun 610, ketika Ali berusia 10 tahun, ia mendeklarasikan diri memeluk Islam. Ali belum pernah menyembah berhala-berhala lain kecuali Allah, dan Ali adalah lelaki pertama yang memeluk Islam. Ali pernah tidur diatas ranjang Muhammad untuk mengecoh musuh-musuhnya, ini terjadi sebelum hijrah ke Yathrib. Perbuatan Ali tentu berbahaya bila sampai ketahuan orang-orang Mekah.
Ali adalah pendukung Muhammad yang sangat setia, jujur dan ikut dalam semua peperangan bersama Muhammad. Pada perang Badar, Ali mengalahkan jagoan Umayyad yaitu Walid ibn Utba dan membunuh 27 orang.
Dengan pedangnya yang bernama Zulfiqar, dia melindungi dan menyelamatkan Muhammad dalam perang Uhud, ketika banyak tentara Muhammad yang melarikan diri. Ali bertempur dengan gagah berani sehingga Muhammad menamai Ali Asadullah yang berarti singa Allah.



Muhammad mendapat wahyu bahwa Ali harus dijodohkan dengan putri pertamanya yaitu Fatima al Zahra yang berarti wanita yang bercahaya. Dari pernikahannya itu ia mendapat 4 anak, 2 lelaki yaitu Imam Hassan dan Imam Husain serta 2 wanita.
Ali sering melaporkan perselingkuhan Aisha sehingga terjadi permusuhan antara kelompok Ali (Shiah) melawan kelompok Aisha yaitu Abu Bakar, Umar, Uthman, Muawiya (Sunni).

Setelah Muhammad meninggal terjadi perang unta (Bassorah) tahun 656, antara Ali melawan Aisha dimana Aisha dikalahkan dan tertawan. Tetapi Ali memperlakukan Aisha dengan baik dan memulangkan ke Medinah dengan dikawal tentara Ali. Aisha meninggal secara alami pada usia 65 tahun di Medinah. Oleh karena itu Ali disebut sebagai murah hati dan pemaaf atas musuh-musuhnya.

Ketika Abu Bakar mau disumpah sebagai kalifah penerus Muhammad, Ali tidak hadir maka Umar bersama gerombolannya pergi ke rumah Ali dan berteriak-teriak supaya Ali keluar. Lalu rumah Ali dibakar dan pintunya didobrak, Fatima al Zahra yang sedang hamil tua terjepit antara pintu dan dinding. Tidak lama kemudian Fatima keguguran, anaknya laki-laki lahir mati dan 6 bulan kemudian Fatima meninggal.

Hidup Ali tidaklah kaya, mata pencahariannya sebagai petani dan penggiling gandum. Dia berkebun, menggali sumur dan disumbangkan kepada penduduk, sumur itu sampai sekarang masih ada disebut sebagai Abar Ali (sumur Ali).
Setelah Muhammad meninggal, Fatima meminta kepada Abu Bakar tanah Fadak dan Khaybar yang telah diwariskan oleh Muhammad semasa hidupnya. Tetapi Abu Bakar menolak permintaan Fatima dan meminta bukti-bukti dan saksi-saksi. Fatima sangat marah dan tidak mau berbicara lagi dengan Abu Bakar. Setelah Fatima meninggal Ali mengajukan lagi tuntutan yang sama kepada Umar tetapi Umar juga menolak permintaan Ali.
Sebuah mushaf Al Qur’an lengkap disusun oleh Ali, enam bulan setelah kematian Muhammad. Mushaf ini dipersembahkan kepada penduduk Medinah, tetapi sebagian penduduk menolak. Walau-pun mushaf-nya tidak diterima, Ali tidak menentang mushaf yang dibakukan oleh Uthman.

Setelah Uthman dibunuh, Ali diangkat sebagai kalifah Rashidun yang ke empat, dan memerintah dari tahun 656 – 661 dalam periode yang penuh gejolak. Ali merombak sistim Uthman, antara lain merombak sentralisasi kekuasaan, menentang nepotisme walaupun itu saudaranya sendiri seperti Aqeel bin Abu Talib, ia memberikan kesempatan yang sama kepada semua Muslim. Ali menekankan pentingnya pertanian dan pengembangan tanah karena dari tanah yang menghasilkan akan memberikan pajak.
Salah satu pengikut Ali Kharijites menentang dan berontak sehingga terjadilah perang Nahrawan, sedangkan Muawiyah mendukung Kharijites.

Tanggal 19 Ramadan 661 ketika Ali sedang sembahyang di mesjid Kufa dibacok oleh Abd-al-Rahman ibn Muljam, seorang anggota Kharijites menggunakan pedang beracun. Ali terluka, dua hari kemudian meninggal dunia tanggal 21 Ramadan 661.
Sebelum meninggal Ali berpesan kepada anaknya Imam Hassan untuk mengampuni orang yang membunuhnya. Tetapi Imam Hassan menghukum Abd-al-Rahman dengan satu bacokan dengan pedang yang sama untuk menggenapi hukum Qisas.
Menurut Al-Shaykh Al-Mufid, Ali tidak ingin makamnya dirusak oleh musuh-musuhnya sehingga minta dimakamkan secara rahasia.

Makam Ali dalam Mesjid Imam Ali, Najaf, Irak.

















Rahasia tempat makam itu kemudian dibuka oleh kalifah dinasti Abbasid Imam Ja’far Al-Sadiq yaitu di mesjid Imam Ali, Najaf, Irak. Sebagian pengikut Shiah khususnya di Afganistan percaya makam itu ada di mesjid Rawze-E-Sharif (Mesjid Biru) di kota Mazar-E-Sharif, Afganistan.

Mesjid Imam Ali di Najaf, Irak.

















Mesjid Biru di Mazar-E.Sharif, Afghanistan
















Waktu Muhammad masih hidup, Ali ingin menikah lagi tetapi dilarang oleh mertuanya. Setelah Fatima al Zahra meninggal, Ali menikah lagi dan mempunyai 4 orang putra, a.l. Abbas dan Muhammad.

Putra Ali yang bernama Hasan, lahir pada tahun 625 M, diangkat sebagai imam Shiah, kalifah kedua. Tetapi ia menjabat hanya selama 6 bulan, pada tahun 50 Hijriah, Hasan mati karena makanan yang dibubuhi racun oleh orang-orang dalam rumahnya. Para ahli sejarah mengatakan bahwa pembunuhan Hasan ini didalangi Muawiyah.

Husain putra Ali yang lahir pada tahun 626 M menggantikan jabatan kalifah imam Shiah. Kepemimpinannya mendapat tekanan dan penganiayaan dari Muawiyah.

Setelah diburu berhari-hari, pada hari ke-10 Muharam tahun 680, Husain bersama sejumlah kecil pengikutnya berhadapan dengan pasukan Yazid, anak Muawiyah di Karbala, ini terkenal sebagai pertempuran Karbala. Husain melarikan kudanya sambil membawa anak laki-lakinya yang berusia 1 tahun bernama Abdallah (Ali Asgar) dalam pelukannya dan anaknya menangis karena kehausan. Mendadak sebuah anak panah menembus telinga anaknya dan mengenai juga lengan Husain. Husain meletakkan jenazah anaknya ke tanah, kemudian berkata : “Kami datang dari Tuhan dan kami kembali kepada-Nya!” Dalam keadaan haus dan luka-luka, Husain bertempur, beberapa lawannya terbunuh tetapi sebuah sabetan membuat senjatanya terlepas dan sebuah tusukan menembus punggungnya, ini membuat dia terjungkal. Kemudian kepalanya dipenggal dan tubuhnya diinjak-injak oleh kuda pasukan lawannya, dan hampir seluruh pengikutnya terbunuh. Selama tiga hari lamanya jenazah Husain dan pengikutnya dibiarkan berserakan, diterpa teriknya matahari dan dinginnya malam, kemudian dimangsa oleh binatang-binatang buas dan burung-burung pemakan bangkai.

Tanggal 10 Muharram diperingati secara besar-besaran oleh Muslim Shiah sebagai Hari Duka Cita (Ashura).
Putri Husain yaitu Zainab ditangkap pasukan Yazid di kota Karbala, dialah yang kemudian hari mengungkapkan apa yang terjadi pada Husain dan para pengikutnya.
(Islam under the Arabs, Delaware, 1976, pp.126-7. Robert Durey Osborn, 1835-1889, Major of the Bengal Staff Corps).

Umayyad 661-750.
Keluarga Umayyad juga disebut sebagai Banu Abd Shams, mempunyai kakek moyang yang sama dengan Muhammad, yaitu Abd Manaf ibn Qusai yang mempunyai putra yaitu Abd Shams dan Hasyim. Abd Shams mempunyai putra bernama Umayyad, sedangkan Hasyim mempunyai anak Abd al Muttalib → Abd.Allah → Muhammad. Baik keluarga Umayyad maupun Hashimite adalah suku Quraish.

Menurut Shiah, Umayyad adalah anak pungut Abd Shams, jadi tidak mempunyai darah Abd Manaf ibn Qusai.
Keluarga Umayyad dan keluarga Hashimite mempunyai sejarah yang pahit. Pada waktu perang Badar, tiga orang pemimpin kelu-arga (clan) Umayyad yang paling atas yaitub Utba ibn Rabiah, Walid ibn Utba dan Shaybah dibunuh oleh clan Hashimite yaitu Ali, Hamzah ibn Abd al-Muttalib dan Ubaydah. Ini yang mengakibatkan cucu Umayyad yang bernama Abu Sufyan ibn Harb melawan Muhammad dan Islam.

Abu Sufyan menghimpun pasukan orang-orang Mekah dan berperang dengan pasukan Muhammad pada perang Uhud. Dalam perang ini Muhammad dikalahkan dan kehilangan banyak tentaranya, salah satu yang tewas adalah pamannya Hamzah. Isteri Abu Sufyan yaitu Hind adalah anak Utba ibn Rabiah yang mendendam karena ayahnya dibunuh dalam perang Badar, menyayat mayat Hamzah,mengeluarkan hatinya dan mau dimakan. Lima tahun kemudian Muhammad menaklukkan Mekah, karena kuatir akan keselamatannya, Abu Sufyan memeluk Islam pada malam Mekah ditaklukkan, juga anaknya Muawiyah I yang kelak menjadi kalifah. Ini menimbulkan kebencian antara clan Umayyad terhadap clan Hashimite. Kemudian hari timbul peperangan antara Muawiyah I melawan Ali, pembunuhan Husain ibn Ali beserta keluarga dan teman-temannya pada pertempuran Karbala atas perintah Yazid ibn Muawiyah.

Para ahli sejarah berpendapat bahwa penguasa dinasti Umayyad pertama adalah kalifah Uthman ibn Affann (644-656), yang kedua adalah kalifah Muawiyah. Uthman menempatkan keluarganya (nepotisme), sebagai gubernur daerah-daerah yang dikuasainya, seperti menunjuk Muawiyah sebagai gubernur Syria, Abdullah ibn Saad sebagai gubernur Mesir, Walid ibn Uqba sebagai gubernur Kufah, yang terkenal karena bila memimpin doa sambil mabok alkohol, dan menunjuk Marwan ibn al-Hakam sebagai penasehatnya.

Kelompok Ali bermusuhan dengan kelompok Aisha isteri Muhammad, Talhah, Al Zubayr, Umar, Uthman, Muawiya.
Ali memindahkan ibu kota pemerintahannya dari Medinah ke Kuf. Perang yang timbul antara dua kelompok ini adalh Fitna I (656-661), perang Unta tahun 656, Ali mengalahkan Aisha, perang Ali melawan Muawiyah dikenal sebagai perang Siffin, tidak ada yang menang dalam pertempuran ini dan dibentuk badan penengah.
Sebagian besar tentara Ali tidak setuju dengan badan penengah ini lalu mereka memisahkan diri, kelompok ini disebut sebgai Kharijites. Kelompok Ali berperang melawan kelompok Kharijites dalam perang Nahrawan. Pada tahun 661 Ali dibunuh oleh pejuang Kharijites, Muawiyah memproklamirkan diri sebagai kalifah dan memindahkan ibu kotanya ke Damaskus, Syria.

Kelompok Muawiya banyak membujuk dan menyuap tentara dan orang-orang kelompok Ali, sampai akhirnya keluarga Ali ditumpas oleh kelompok Muawiya.
Umayyad men-transformasikan kalifah dari institusi keagamaan menjadi dinasti. Dinasti Umayyad memerintah dari Damaskus, Syria sampai tahun 750 M.

Setelah kematian Husein, terjadi persekutuan antara Ibn al Zubay di Mekah, orang-orang Medinah dan Kharijites di Basra untuk melawan Yazid. Oleh karenanya Yazid mengirim pasukan untuk mengepung Mekah yang dikenal sebagai perang Al Harra, ini mengakibatkan kerusakan dan kebakaran pada Ka’bah. Dalam pengepungan ini Yazid tewas sehingga Ibn al Zubayr menguasai Mekah. Pasukan Yazid kembali ke Damaskus dan posisi Yazid digantikan oleh Muawiya II (683-683).

Dua fraksi mengadakan oposisi yaitu fraksi Ibn al Zubayr dan Quda’a yang mendukung Marwan, keturunan Umayya dari Wail ibn Umayyah. Pasukan Marwan memenangkan perang Marj Rahit dekat Damaskus 684, dan segera Marwan menjadi kalifah.
Kemudian dinasti ini lahir kembali di Cordoba, daerah Andalusia yang sekarang adalah Spanyol dan Portugal dan memerintah selama 800 tahun. Bentuk-bentuk pemerintahannya sebagai Emirate, kalifah, taifas dan sebagai kerajaan Granada sampai abad ke 16.

Pada tahun 710 Muhammad bin Qasim dengan tentaranya berlayar dari Khaleej ke Sind dan menaklukkan Sind serta Punjab, daerah sepanjang sungai Indus Pakistan.
Selama tahun 1031 berlaku sistim Taifa didaerah Iberia, kalifah Umayyad berakhir di Iberia pada 2-1-1492, setelah Granada dibawah Muhammad XII yang dikenal sebagai Boabdil ditaklukkan dan menyerah kepada Ferdinand II dari Aragon dan Isabella I dari Castile kerajaan Katolik. Ini adalah akhir pemerintahan Islam dan dinasti Umayyad.

Umayyad (Abd al-Malik) membangun mesjid besar dengan kubah berwarna emas, The Dome of the Rock ditempat bekas bait Salomo, tempat yang dipercaya Abraham mengorbankan Ishak. Pembangunan mesjid dimulai tahun 687 M dan selesai pada 691 M. Pembangunan Dome of the Rock adalah untuk menyaingi Ka’bah di Mekah yang dikuasai Ibn al Zubayr sebagai tempat akhir menunaikan ibadah haji.

Pada tahun 634 M Umayyad menyerbu kerajaan Romawi dan Sassanid dan memperoleh kemenangan, tetapi derap maju Umayyad dihentikan oleh pasukan Romawi di Konstantinopel pada tahun 674-678 dan lagi pada tahun 717. Demikian pula Frank Charles Martel memukul mundur pasukan Islam yang menyerbu Perancis dipegunungan Pyrenes pada tahun 732. Dibagian timur kerajaan Islam menyerbu dinasti Tang di Cina, pada tahun 751 pasukan Arab memperoleh kemenangan di Samarkand, Bukhara sampai Kabul Afganistan.

Lukisan pada dinding istana Qusayr Amra, mungkin dibangun oleh kalifah Al-Walid II, menggambarkan seorang selir. Harem Umayyad memelihara banyak selir-selir yang dilatih seni suara, seni tari dan seni-seni lain untuk memuaskan pria yang memilikinya.

















Abbasid 750-1258.
Kalifah Abbasid adalah keturunan dari Abbas al-Muttalib (566-662) adalah paman Muhammad yang termuda.
Abbas mengadakan gerakan perlawanan terhadap Umayyad, dia merangkul Islam Shia, mendapat dukungan dari kelompok Mawali, orang-orang Yaman dan sebagian orang-orang Arab, akhirnya mengalahkan Umayyad.

Muhammad ibn Ali salah satu cucu Abbas berkampanye untuk kembalinya kekuasaan kepada keluarga Muhammad, kelompok Hashimite di Persia selama pemerintahan Umar II. Selama pemerintahan Marwan II, Imam Ibrahim cucu Muhammad didukung oleh propinsi Khorasan, Iran memberontak tetapi dia ditangkap lalu dipenjara pada tahun 747 dan mati dalam penjara, orang-orang percaya bahwa itu dibunuh.

Abdullah yang juga disebut Abu al-Abbas as Saffah mengalahkan Umayyad di sungai Zab, kemudian memproklamirkan diri sebagai kalifah.
Kalifah dinasti Abbasid yang bermula di Haran pada tahun 750 M, kemudian memindahkan ibu kotanya dari Damaskus ke Bagdad pada tahun 762, sedangkan kelompok Umayyad yang dikalahkan kemudian pindah ke Cordoba, Andalusia, Spanyol.
Abd ar Rahman I (756), Abd ar Rahman II mengangkat dirinya sebagai Emir dan kalifah Cordoba sebagai saingan kalifah Bagdad.

Dinasti Abbasid kemudian memeluk Islam Sunni, ini menimbulkan keretakan dan konflik dengan Islam Shiah. Puncak konflik pada tahun 786 terjadi di Mekah, darah mengalir dan orang-orang Shiah pindah ke Maghreb, disana memproklamirkan kerajaan Idris. Abbasid juga membunuh-bunuhi keturunan Muhammad yang menjadi imam Shiah, antara lain Imam Jafar Sidiq.

Selama 50 tahun kelompok Idris berkuasa di Maghreb dan Aghlabids dari Ifriqiya, disusul Tulumids dan Ishidid dari Misr memerdekakan diri di Afrika.
Berber Kharajites membangun negara di Afrika Utara pada tahun 801 M. Para pemimpin Abbasid banyak mendapat tentangan, para pendukung Abbasid di Khorasan Persia memisahkan diri, membentuk kerajaan tersendiri. Harun al Rashid (786-809) kemudian menyerang Barnakids keluarga Persia dan membunuh mereka. Para gubernur yang diangkat mendapat otonomi yang lebih besar kekuasaannya dan diturunkan kepada anak cucunya.
Kerajaan Byzantium memerangi Abbasid di Syria dan Anatolia.
Operasi-operasi militer tidak begitu menonjol dan Abbasid banyak memusatkan perhatian kedalam. Masa keemasan terjadi mulai pertengahan abad ke 8 dan seterusnya. Banyak kemajuan didapatkan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, filosofi, bahasa, obat-obatan dll, nilai-nilai ini lebih dihargai dari pada pertumpahan darah martir.
Hulagu Khan menyerbu Bagdad (10 Februari 1258), menyebab-kan banyak orang kehilangan nyawa, bangunan-bangunan indah dibakar, dihancurkan, buku-buku dibuang ke sungai Tigris. Kalifah Abbasid di Bagdad Al-Musta’sim yang adalah keturunan paman Muhammad dibungkus dalam karpet, kemudian diinjak-injak oleh kuda-kuda sampai mati, seluruh keluarganya dibunuh kecuali seorang putranya dan anak perempuannya dikirim ke Mongolia sebagai budak dalam harem Hulagu.

Kalifah Fatimid 909-1171 M.
Kalifah Fatimid disebut juga al-Fatimiyyun adalah dinasti Arab Shiah yang memerintah daerah-daerah meliputi Maghreb, Mesir, Sisilia, Malta dan Levant sejak 5 Januari 909 sampai 1171.
Dinasti ini didirikan pada tahun 909 oleh Al Mahdi Billah yang merupakan keturunan Muhammad melalui putrinya Fatima as-Zahra dengan suaminya Ali ibn Abi Talib, imam Shiah yang pertama, oleh karenanya dinamai Fatimiyyun atau Fatimid.

Abdullah al Mahdi segera meluaskan kekuasaannya di Maghreb tengah, daerah-daerah ini terdiri dari negara-negara yang sekarang disebut Maroko, Algeria, Tunisia dan Lybia dimana dia memerintah dari Mahdia yang dibangun sebagai ibukota Tunisia.
Fatimid masuk ke Mesir pada tahun 900, menaklukkan dinasti Ikhshidid dan mendirikan ibu kotanya di al-Qahira (Kairo) pada tahun 969, nama ini mengacu pada planet Mars yang tampak sangat terang pada waktu pembangunan kota ini dimulai.

Dibawah Fatimid, Mesir menjadi pusat kerajaan meliputi daerah-daerah Afrika utara, Italia selatan, Sisilia, Palestina, Libanon, Syria, pantai laut Merah Afrika, Yaman dan Hejaz. Fatimid me-nempatkan orang-orang di pos pemerintahannya bukan saja kepada orang Shiah tetapi juga kepada orang Sunni yang cakap.
Fatimid juga dikenal karena karya-karya seni dan arsitektur seperti Universitas Al Azhar dan mesjid Al-Hakim.
Pada tahun 1040, Zirid gubernur Afrika Utara menyatakan merde-ka memisahkan diri dari Fatimid. Disamping itu serbuan dari Turki, kemudian Crusader membuat daerah kekuasaan Fatimid menyu-sut dan menyisakan hanya Mesir.

Pada tahun 1169, penguasa Zengid yaitu Nur ad-Din dan jendralnya Shirkuh mengepung Mesir dan merebutnya tetapi Shirkuh mati 2 bulan setelah berkuasa. Pemerintahannya dilanjutkan oleh keponakannya yaitu Saladin, ini adalah awal dari dinasti Ayyubid.


Dinasti Ottoman 1299-1922

Dinasti Ottoman di Turki dikenal sebagai Osmanli, yang berarti rumah Osman. Penguasa yang mula-mula dari dinasti ini disebut sebagai beys atau kepala suku setara dengan emir atau gubernur.
Pendiri dari dinasti Ottoman adalah Osman I. Gelar Sultan yang pertama digunakan oleh Murad I yang memerintah dari tahun 1359-1389.
Sultan adakah penguasa tunggal dan absolut dalam negara, pemerintahan dan pengadilan tertinggi. Gelar Sultan ini lebih tinggi dari gelar emir, malik, raja atay shah (Persia). Sultan memiliki istana Topkapi yang adalah rumah harem untuk pelesiran.
Pada 29 Mei 1453 Contantinople ditaklukkan dan Ottoman menjadi kerajaan dengan Sultan Mehmed II yang menggunakan gelar (gelar Persia), yang artinya tuan atas raja-raja.
Sultan Mehmed II juga menobatkan dirinya menjadi kaisar Romawi, Khan dari para Khan, grand Sultan dari Anatolia dan Rumelia, kaisar dari tiga kota Constantinople, Edirne dan Bursa, tuan atas dua tanah dan dua lautan, penguasa jagat raya.
Sultan Ottoman juga menjabat sebagai kalifah Islam, dimulai dari Sultan Selim I yang menjadi kalifah Islam setelah kematian kalifah Abbasid terakhir dari Kairo yaitu Al-Mutawakkil III.

Penguasa terakhir dari kerajaan Ottoman adalah Sultan Mehmed VI dan kalifah Abdulmecid II adalah kalifah terakhir.
Pada tanggal 19-11-1922 kerajaan Ottoman dan kalifah berakhir, digantikan republik Turki.













Kalifah terakhir Abdulmecid II.


Pembantaian Ottoman.
Sejarah kaum Ottoman Turki sangat terkenal atas kekuasaan pemerintah mereka yang berakibat pembantaian-pembantaian keji yang dilakukan secara merata terhadap banyak bangsa di Eropa.
Sultan-sultan Ottoman adalah penguasa yang terkenal keke-jamannya yang membunuh siapapun yang tidak mematuhi mereka atau yang tidak mau membayar zakat kepada sultan di Istambul.
Selama empatratus tahun mereka banyak melakukan pembantaian terhadap rakyat semua negara yang mereka jajah.

Genocide di Armenia oleh penjajah Ottoman.
Sejak perebutan Cilicia oleh Seljuk Turki pada tahun 1071, pertempuran Manzikert, Armenia tunduk dibawah kekuasaan Turki dan berlanjut sampai kerajaan Ottoman 1300-1923. Armenia adalah negara Kristen.
Ottoman memberlakukan hukum syariah di Armenia dan seluruh jajahannya, memperlakukan penduduk non-Muslim sebagai dhimmi, mereka dilecehkan sebagai warga kelas dua, harus membayar pajak dhimmi dan dilarang berpartisipasi dalam bidang politik. Mereka dibenci oleh muslim Turki.

Ottoman menjarah harta benda, tanah penduduk, memperkosa para wanitanya, mengusir masyarakat dari desa tanah air mereka. Mereka juga dipaksa memilih Islam atau mati, oleh karena itu propinsi-propinsi selatan Armenia menjadi propinsi mayoritas muslim yang kemudian diserap Turki.

Ketika Sultan Abdul Hamid berkuasa dia mengadakan program “ethnic cleansing” mulai tahun 1894 dan ber-langsung selama 30 tahun. Pembantaian massal Hamidian 1894-1896, 1909, 1915-1918, dan 1920-1922 penduduk Armenia dibabat habis tanpa ampun.










Bulan Desember 1895, 8000 orang Armenia dibantai seperti hewan di Urfa, para lelaki dibunuh dalam upacara tradisional Islam membantai hewan seperti membunuh kurban Idul Adha. Mereka dibaringkan pada punggung mereka, dipegang tangan dan kaki mereka kemudian leher digorok sambil diiringi pembacaan ayat-ayat Kursi.

Fatwa yang dikeluarkan pada tahun 1915 memutuskan agar dilakukan jihad terhadap bangsa non-Muslim Armenia.
Tanggal 24 April 1915, menteri dalam negeri memerintahkan penahanan para pemimpin politik Armenia, ribuan dieksekusi di tempat tanpa diadili terlebih dahulu.











Satu bulan kemudian 1,1 juta orang dideportasi katanya mereka direlokasi ke koloni pertanian, faktanya ini taqiyyah (tipudaya) , mereka diter-lantarkan di gurun pasir tanpa persediaan pangan dan air. Siapa yang memeluk Islam tidak dideportasi, maka sekitar 200.000 orang Armenia menjadi muslim.

Berjalan tanpa sepatu melewati gunung dan gurun pasir Der El Zor, tanpa pangan dan air, anak-anak dan perempuan diperkosa dan dibunuh oleh para penjaga Turki dan penduduk Kurdi setempat, sisanya mati karena lapar, haus atau penyakit, lelaki yang tersisa dibunuh secara massal, ratusan wanita muda dan juga bayi-bayi melemparkan diri ke jurang/sungai, anak-anak perempuan dijual untuk dikawinkan dengan penduduk Kurdi. Yang dibiarkan hidup dipaksa bekerja memperpanjang rel kereta api, menghancurkan batu-batu dan menggali gunung Taurus.


Ada 60.000 orang Armenia terdampar di kawasan Aleppo. Mereka yang tidak mati kemudian dibantai.
Pada tahun 1915 bangsa Armenia masih bisa ditemukan dikota-kota besar seperti Van, Bitlis, Erzerum, Kharperts, Sivas, Trebizond, Konya, Kayseri, Adana, Izmir, Bursa, Edirne dll, namun setelah genocide sistematik itu, penduduk Armenia Turki hanya terbatas pada Konstantinopel.

Rakyat Armenia mempunyai identitas Kristen yang kuat mulai abad-abad pertama, pada tahun 301 M, raja Armenia memutuskan bahwa negaranya menjadi negara Kristen pertama di dunia.
Bangsa Armenia berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan Ottoman dan memberi sumbangan besar pada perdagangan, industri, arsitektur, kesenian dan musik Turki. Tetapi Turki memberi balasan kehancuran total yang berdarah bagi bangsa tua dan beradab ini.

Selama 10 abad tirani Turki, wanita-wanita Armenia yang bermata biru dan berkulit putih dijadikan tawanan, yang paling cantik menghuni harem-harem sultan, yang lainnya dijadikan budak seks oleh penguasa. Keturunan tawanan-tawanan wanita Armenia inilah yang selama berabad-abad mengakibatkan perbaikan keturunan bagi orang-orang muslim Turki, mereka mempunyai raut wajah Caucasian kulit putih yang seperti sekarang sering terlihat pada wanita dan pria Turki, mereka tampak lebih cantik dan tampan. Namun mereka telah lupa sama sekali akan nenek moyang mereka. Taktik ini memang selalu terjadi pada wanita-wanita yang tanah airnya diduduki muslim.

Tahun 1923 penduduk Armenia sebanyak 2 juta, sekitar 1,5 juta orang mati, 200.000 memeluk Islam tinggal di Turki, dan sisanya lari ke Barat tersebar di 195 negara, tinggal dekat Aleppo dan disekitar Jiser al Shoughor.
Orang Armenia menyebut ini adalah Golgotta mereka, para pembunuh itu bebas dari hukuman dan tidak mendapat sanksi apapun. Tahun 2005 Armenia memperingati tahun ke-90 Golgotha mereka dan mereka berharap penderitaan mereka diakui oleh dunia secara luas.

Spanyol bebas dari negara Islam tahun 1492, tetapi tiga abad kemudian bajak laut Muslim dari Afrika Utara memburu orang-orang Kristen di sepanjang pantai Mediterania dan Eropa. Orang-orang Kristen dibunuh, ditawan, diperbudak dan dimintakan tebusan termasuk Miguel de Cervantes, seorang penulis Spanyol.














Miguel de Cervantes (1547-1616).

Penulis Spanyol terkenal, yang menulis Don Quixote de la mancha.
Ditawan bajak laut Muslim tahun 1575 dalam perjalanan dari Italia ke Spanyol. Teman-temannya mengumpulkan uang te-busan dengan berhutang kesana kemari, tahun 1580 Cervantes bebas tetapi langsung bangkrut dan hutangnya setumpuk.


















Dalam kurun waktu ± 50 tahun, cucu Muhammad sendiri menjadi korban filosofi kekerasan yang dibuat Muhammad.

Sejak tahun 660, Islam terpecah:
1. Pengikut Ali -> SHIAH.
2. Pengikut Muawiya -> SUNNI .

El-Hahashen.
Kelompok Muslim Shiah yang sangat fanatik, mereka menghisap hashish (ganja) sebelum melakukan tugas-tugas bunuh diri (timbul pada abad ke-11).
Gerakan ini tumbuh cepat, melakukan banyak pembunuhan di Persia dan Irak. Pada awal abad ke-12 menjadi momok di kawasan Timur Tengah.

Ibn Taymiyah.
Pada awal abad ke-14 tampil pemimpin Sunni yang berpengaruh, ia bertempur melawan serbuan Mongol di Syria (1299-1303). Ibn Taymiyah mengajarkan bahwa Mongol Muslim bukan Muslim yang sebenarnya.
Prinsip:
Muslim harus menolak, memerangi dan menumbangkan peme-rintah Islam yang tidak memerintah berdasarkan hukum Islam.
Muslim harus melakukan jihad terhadap siapapun yang kepercayaannya berbeda dengan Islam, khususnya terhadap Yahudi dan Kristen.
Terorisme sekarang akibat dari pola pikir seperti diatas.

Gerakan Wahhabi.
Muhamad ibn Abd al-Wahhab (1703-1792) mendirikan gerakan Wahhabi yang menumbangkan pemerintahan Turki di Arab dan mendirikan pemerintahan 100% Islam. Keluarga raja Arab Saudi adalah keturunan Abdul Azis bin Saud penasehat politik Wahhab.

6 komentar:

  1. Balasan
    1. Ottoman Khilafah Usmani Turki melakukan pembantaian massal (Genosida) atas orang2 Armenia 1,5 juta orang Amenia tewas di bantai oleh Ottoman, 24 April 1915 sebagai hari Genosida Armenia.

      Hapus
  2. Wkwkwk... dongeng...

    BalasHapus
  3. Wkwkwk... dongeng...

    BalasHapus